Setiap musim Haji, Makkah menjadi tujuan bagi banyak orang dari berbagai latar belakang. Namun, Arab Saudi memiliki aturan ketat yang melarang non-Muslim masuk ke Makkah. Snouck Hurgronje, seorang pria non-Muslim, merupakan salah satu dari sedikit orang yang nekat mencoba masuk ke Makkah. Dilahirkan dalam keluarga Kristen, ia kemudian memutuskan untuk mempelajari Islam. Dengan keinginan kuat untuk datang ke Makkah, Snouck akhirnya tiba di Arab Saudi pada Desember 1884.
Meskipun awalnya sulit untuk masuk ke Makkah sebagai non-Muslim, Snouck akhirnya memutuskan untuk mengubah identitasnya, termasuk memeluk agama Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Meskipun banyak yang meragukan niatnya, Snouck secara administratif diakui sebagai seorang Muslim dan bahkan menjalani sunat. Namun, ketika tiba di Makkah, polisi menghentikannya karena mereka meragukan status keislamannya. Snouck akhirnya membuktikan agamanya dengan menunjukkan tanda sunatnya.
Meskipun berhasil menyamar sebagai ilmuwan Muslim dan menjalani penelitian di Makkah, Snouck akhirnya diusir setelah dituduh melakukan penyamaran. Meskipun demikian, penelitiannya di Tanah Suci memberinya kesempatan untuk menjadi penasihat pemerintah Belanda dalam memahami umat Muslim di Indonesia. Dari Aceh hingga Jakarta, Snouck memberikan saran kepada pemerintah Belanda tentang bagaimana “mengatasi” isu umat Muslim di wilayah tersebut. Walau kontroversial, perjalanan sejarah Snouck Hurgronje ke Makkah tetap menjadi pelajaran berharga hingga kini.