Indonesia terus memperkuat perannya sebagai pelopor dan inisiator dalam pengembangan talenta digital melalui program Korea-Asean Digital Academy (KADA), yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Korea Selatan. Program ini mewakili bagaimana diplomasi digital Indonesia dapat memberikan solusi nyata bagi transformasi digital di Asia Tenggara. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menekankan bahwa KADA merupakan ekosistem pelatihan yang bertujuan untuk membangun keahlian teknis yang mendalam dan meningkatkan konektivitas talenta antarnegara secara berkelanjutan. Program ini tidak hanya fokus pada penguasaan kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud), dan pengembangan perangkat lunak tingkat lanjut, tetapi juga pada penyaluran lulusan tenaga kerja ke industri digital di masa depan.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam kemitraan digital, KADA bekerja sama dengan perusahaan teknologi pendidikan ternama asal Korea Selatan, Elice. Melalui kerjasama ini, program KADA bertujuan untuk menempatkan hingga 50% lulusan di sektor industri digital. Model seleksi program yang kompetitif menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam menjadikan KADA sebagai contoh terbaik pembangunan kapasitas digital yang inklusif dan berbasis merit. Nezar menggarisbawahi pentingnya pengalaman langsung dalam pengembangan talenta digital melalui kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan industri dan teknologi masa depan.
Sebagai penggagas dan pelaksana utama program KADA, Indonesia menunjukkan kemampuan strategisnya dalam menjembatani kemitraan digital antara Asean dan Korea Selatan. Dengan demikian, Indonesia tak hanya memperkuat peran sebagai penyedia solusi nyata dalam transformasi digital di kawasan, namun juga sebagai mitra utama dalam diplomasi teknologi global.

