Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang menarik bagi para pecinta buku karena banyak novel baru yang langsung melejit menjadi best seller. Cerita-ceritanya tidak hanya menarik tetapi juga sulit untuk dilupakan setelah dibaca. Jika Anda sedang mencari bacaan yang sedang populer, berikut adalah lima novel terlaris tahun 2025 yang sangat layak untuk dimasukkan ke dalam daftar baca Anda.
Novel pertama adalah “Langit Terakhir di Bulan Juni” karya Aira Mahardika dengan genre drama diterbitkan oleh Lentera Pustaka. Cerita ini mengisahkan tentang pertemuan tak terduga antara dua orang asing di tengah krisis kehidupan. Aira Mahardika berhasil membawa pembaca dalam alur cerita yang puitis dan menarik, menjadikan novel ini bertahan selama 12 minggu di daftar terlaris nasional.
Selanjutnya, “The Silent Algorithm” karya Matthew Lai dengan genre Fiksi Ilmiah/Thriller Teknologi. Novel ini merupakan kombinasi misteri, kecerdasan buatan, dan konspirasi global yang mengisahkan seorang data engineer yang menemukan anomali dalam sistem AI pemerintahan. Disambut hangat oleh penggemar techno-thriller, novel ini dijuluki sebagai “The Da Vinci Code di era digital.”
Kemudian, “Jejak di Tanah Luka” karya Fitriani R. Nadir dengan genre Sejarah/Fiksi Sosial diterbitkan oleh Serambi Kecil. Novel ini berlatar belakang pascakonflik di wilayah fiktif Indonesia Timur yang mengangkat perjuangan seorang jurnalis perempuan mencari kebenaran di balik tragedi masa lalu. Dengan riset mendalam dan empati tinggi, buku ini memberikan cerita yang juga menjadi refleksi sosial.
Selain itu, “Midnight Kyoto” karya Reina Sakamoto dengan genre Fantasi Romantis diterbitkan oleh Sakura Press. Novel ini menggabungkan legenda Jepang kuno dengan romansa modern, menampilkan kisah cinta antara manusia dan roh penjaga kuil. Dengan atmosfer magis dan alur waktu yang menegangkan, karya Reina Sakamoto berhasil meraih pasar internasional dan diterjemahkan ke dalam 12 bahasa.
Terakhir, “Runtuh yang Diam” karya Eka Ramdani dengan genre Psikologis diterbitkan oleh Prosa Hitam. Dalam debut novelnya, Eka Ramdani mengangkat kisah seorang pria yang hidup dengan identitas palsu selama dua dekade. Gaya naratifnya yang fragmentaris dan penuh teka-teki menjadikan buku ini favorit di kalangan pembaca kritis dan komunitas literasi daring.
