Pada acara Jakarta Future Festival yang bertajuk “Mengembangkan Jakarta Kota Sinema” di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Wakil Gubernur DKI Rano Karno mengumumkan rencana pembentukan Komisi Film Jakarta. Tujuan dari lembaga ini adalah untuk menjadikan Jakarta sebagai kota sinema yang berbudaya dan seni. Rano Karno menjelaskan bahwa Jakarta saat ini sedang dalam proses pengembangan sebagai ikon kota budaya dan seni, yang secara tidak langsung telah menyatakan dirinya sebagai kota sinema dengan semua industri yang terkait. Dia juga menyoroti fakta bahwa hampir semua negara memiliki Komisi Film, seperti Korea, Hongkong, Tokyo, dan Belanda.
Rano Karno juga menyinggung bahwa pihak Oscar telah mengejutkannya dengan ketertarikan untuk membantu Jakarta dalam membentuk komisi film. Meskipun memiliki impian menjadi kota sinema, namun Rano menegaskan bahwa perjalanan menuju tujuan tersebut adalah sangat panjang dan memerlukan dukungan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dia menekankan bahwa film harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan industri di Jakarta.
Dalam pembentukan Komisi Film Jakarta, Rano Karno menekankan bahwa lembaga ini akan dikelola oleh para profesional dan tidak akan berada di bawah pengelolaan BUMD. Dia menjelaskan bahwa ada dua opsi untuk pengelolaannya, yaitu sebagai lembaga pengelola investasi (INA) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Jakarta dapat menjelma menjadi kota sinema yang berkelas dan berkualitas.