Di masa lalu, orang-orang terlihat lebih tua daripada usia sebenarnya menurut foto dan film lawas. Remaja zaman dulu sering memiliki tampilan yang terlihat lebih dewasa dibandingkan dengan remaja masa kini karena alasan bias seleksi. Foto yang menunjukkan anak SMP zaman dulu sering menampilkan anak-anak dengan kumis tebal, rambut agak gondrong, dan pakaian tradisional. Namun, jika dilihat dari perkembangan mode dan gaya saat itu, hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang umum dan sesuai dengan tren masa itu.
Bias seleksi juga memainkan peran penting dalam mengubah persepsi kita terhadap tampilan fisik orang-orang pada masa lalu. Gaya rambut, pakaian, dan gaya hidup pada era tertentu menjadi faktor utama dalam menentukan penampilan seseorang. Sama halnya dengan tren yang ada saat ini di media sosial, banyak orang mengikuti gaya hidup dan mode yang sedang viral tanpa memperhitungkan pandangan orang di masa mendatang. Konsep “Is 60 the New 50? Examining Changes in Biological Age Over the Past Two Decades” yang dipresentasikan oleh tim peneliti dari Yale School of Medicine dan University of Southcaroline pada tahun 2018 juga menjelaskan perubahan persepsi mengenai usia biologis.
Jadi, alasan utama mengapa ABG zaman dulu terlihat lebih tua adalah akibat dari bias seleksi dan faktor biologis yang mempengaruhi tampilan dan penilaian estetika pada masa itu. Melihat masa lalu dengan sudut pandang masa kini dapat membuat kita salah menilai penampilan dan gaya hidup orang-orang pada masa tertentu. Maka dari itu, penting untuk memahami konteks dan budaya pada masa lampau agar dapat melihat dengan lebih objektif dan menghargai perbedaan-perbedaan yang terjadi.