Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengapresiasi aksesi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Timor Leste dalam perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ). Menlu Sugiono menyatakan bahwa aksesi Tiongkok menjadi langkah penting yang membuka peluang bagi negara-negara lain pemilik senjata nuklir untuk mengikuti jejak yang sama. Ia mendorong ASEAN untuk segera menyelesaikan dokumen teknis terkait, seperti penyusunan rencana kerja dengan tenggat waktu yang jelas.
Sugiono juga menyoroti dukungan penuh Indonesia terhadap aksesi Timor Leste ke dalam Traktat SEANWFZ, yang dianggap akan memperluas cakupan geografis dan bobot politik traktat tersebut. Adanya penandatanganan diharapkan dapat terjadi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47. Indonesia juga mendorong penguatan sinergi antar zona bebas senjata nuklir di berbagai kawasan sebagai langkah untuk memperkuat suara kolektif dalam upaya perlucutan senjata global dan memperkuat norma non-proliferasi.
Pertemuan Komisi SEANWFZ yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri ASEAN memunculkan kesepakatan untuk mendorong penandatanganan dan ratifikasi Protokol SEANWFZ oleh negara-negara pemilik senjata nuklir, serta menyambut rencana aksesi Timor-Leste ke dalam Traktat pada Oktober 2025. Komisi SEANWFZ diakui sebagai mekanisme kunci ASEAN dalam menjaga Asia Tenggara tetap bebas dari ancaman nuklir, sejalan dengan tujuan menciptakan kawasan yang damai dan stabil.
