Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti tingginya masalah kesehatan gigi di Indonesia berdasarkan data cek kesehatan gratis, yang merupakan salah satu program kesehatan prioritas saat ini. Mulai dari balita, anak sekolah, dewasa, dan lansia, masalah paling tinggi adalah gigi. Menurutnya, tingginya permasalahan gigi disebabkan oleh ketiadaan screening gigi akibat banyak orang takut pergi ke dokter gigi, serta jumlah dokter gigi yang sedikit. Ada 4 ribu puskesmas yang tidak memiliki dokter gigi. Budi mengatakan beragam masalah kesehatan gigi paling banyak terjadi pada anak-anak. Sedangkan pada lansia di atas usia 60 tahun banyak yang memiliki gigi kurang dari 20, padahal di usia tersebut seharusnya memiliki 20 atau 22 gigi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah akan memprioritaskan kesehatan gigi masyarakat. Kementerian Kesehatan akan membagikan alat-alat terkait kesehatan gigi untuk diagnosis dan tata laksana, seperti dental chair dan rontgen gigi ke 10 ribu puskesmas. Dengan demikian, permasalahan gigi bisa ditangani di puskesmas seperti scaling, masalah karies alias gigi bolong, hingga perawatan akar gigi tanpa harus pergi ke rumah sakit. Hal ini dilakukan agar masalah-masalah gusi dan akar gigi yang sederhana dapat ditangani di puskesmas. Menkes menyebut bahwa dokter gigi sudah memiliki kompetensi yang memadai dan tinggal dilatih ulang agar bisa mengatasi masalah kesehatan gigi dengan baik.