Infeksi cacing gelang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, seperti yang terjadi pada kasus balita bernama Raya (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal akibat infeksi cacing gelang. Dokter IGD RSUD Syamsudin, dr Irfan, mengungkapkan bahwa balita tersebut datang dengan kondisi dehidrasi berat dan bahkan ditemukan cacing keluar dari hidungnya. Infeksi cacing gelang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi telur cacing gelang.
Gejala infeksi cacing gelang bergantung pada jumlah cacing, organ yang terinfeksi, dan keadaan sistem kekebalan tubuh seseorang. Infeksi ini paling sering terjadi pada anak-anak di daerah tropis dan subtropis, terutama di tempat dengan sanitasi yang buruk. Gejala infeksi cacing di paru-paru biasanya berupa batuk kering, sesak napas, dan mengi. Pada tahap selanjutnya, larva bergerak ke tenggorokan sebelum akhirnya berkembang menjadi cacing dewasa di usus.
Di usus, cacing dewasa dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, mual, diare, atau feses berdarah. Jika jumlah cacing di usus cukup banyak, gejalanya bisa menjadi lebih parah dengan ditandai oleh sakit perut yang hebat, sembelit, muntah, penurunan berat badan, atau kekurangan nutrisi. Penting untuk mengenali gejala infeksi cacing gelang dan segera mencari pengobatan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.