Home Resep Penari Cilik Ponorogo di Thailand: Reog Sebagai Diplomasi Budaya

Penari Cilik Ponorogo di Thailand: Reog Sebagai Diplomasi Budaya

0

Di sebuah desa kecil di Kecamatan Pulung, terdapat 6 penari cilik dari Sanggar Tari Candra Waskita yang berhasil mencapai prestasi internasional. Dengan penampilan memukau dan kostum berwarna-warni, mereka berhasil memukau penonton dalam acara Indonesian Culture Night di Thailand yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada Minggu (14/9/2025). Meskipun hanya menggunakan dana sumbangan dari orang tua dan wali murid, para penari ini tetap percaya diri dalam mempersembahkan tari khas daerah mereka.

Penampilan unik mereka di Kaybang Siam Beach, Thailand, berhasil menarik perhatian sekitar seribu penonton, termasuk pejabat tinggi Thailand. Acara tersebut merupakan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Thailand, serta menjadi sarana untuk memperkenalkan beragam budaya Indonesia kepada publik internasional melalui seni musik dan tari tradisional.

Anak-anak dari Sanggar Candra Waskita membawakan Tari Reog Ponorogo versi anak dengan memerankan karakter Bujang Gaong, Klono Sewandono, dan Dadak Merak. Setelah berlatih secara intensif selama berbulan-bulan, akhirnya kesabaran dan kerja keras mereka membuahkan hasil ketika mendapat sambutan hangat dari ribuan penonton.

Ria Kusuma, pelatih dari Sanggar Tari Candra Waskita, mengungkapkan rasa bangganya atas kesempatan anak-anak tersebut untuk mewakili Indonesia di kancah internasional, walaupun hanya dibantu dengan sumbangan. Kehadiran penari cilik ini juga menunjukkan bahwa Reog tidak hanya merupakan kebanggaan lokal, tetapi juga mampu menjadi duta budaya yang mampu memperkuat citra Indonesia di mata dunia. Melalui seni tari yang diwariskan dari generasi ke generasi, Reog menjadi simbol diplomasi budaya yang mampu menyentuh hati publik internasional.

Ini merupakan sebuah langkah maju yang signifikan bagi Sanggar Candra Waskita, yang menunjukkan bahwa semangat untuk melestarikan seni dan budaya lokal tidak hanya memberi manfaat secara lokal tetapi juga secara global.

Source link

Exit mobile version