Ketua Umum Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) Marsekal (Purn) TNI Agus Supriatna mengungkapkan kekhawatirannya terhadap situasi iklim demokrasi saat ini. Menurutnya, perkembangan yang terjadi pada Pemilu 2024 telah merusak fondasi demokrasi yang sudah dibangun selama 20 tahun terakhir.
“Demokrasi yang sudah berjalan sejak tahun 2004 hingga sekarang, kini terancam luntur atau bahkan rusak sehingga memunculkan Pemilu 2024,” ujar Agus usai acara halalbihalal di Sekretariat F-PDR di Jakarta Pusat.
Sebagai Mantan Kepala Staf TNI AU, Agus menegaskan bahwa pernyataannya bukanlah sekadar pendapat pribadi, melainkan hasil dari diskusi dan pemantauan bersama F-PDR. Dia menegaskan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) akan menjadi penentu nasib demokrasi di Indonesia.
“Kami percaya bahwa para hakim di MK akan menggunakan hati nurani dan akal sehat dalam mengambil keputusan terkait penyelenggaraan Pemilu 2024, terutama pilpres 2024,” harap Agus.
Agus juga menegaskan bahwa jika keputusan MK justru semakin mengancam demokrasi, ia dan F-PDR akan terus bersuara dan melakukan upaya untuk memastikan kelangsungan demokrasi di Indonesia.
“Kami akan tetap bersuara. Bukan hanya diri kami, tapi juga para guru besar, rektor, tokoh masyarakat, budayawan, dan banyak lagi yang turut menyuarakan hal yang sama,” tutur Agus.