Surabaya (beritajatim.com) – Teater Arek Surabaya sukses menggelar pementasan ‘Grafito’ di Gedung Cak Durasim dalam Parade Teater Jawa Timur 2024. Naskah ini mengangkat tema cinta beda agama dan kelas sosial.
Grafito sendiri merupakan naskah yang ditulis oleh Akhudiat. Kemudian diadaptasi oleh Fransiska Putri Setyawati, dan dipentaskan oleh Teater Arek Surabaya dengan disutradarai Nofi Arianto.
Pertunjukan Grafito menggambarkan kompleksitas hubungan antarindividu yang terjebak dalam perbedaan keyakinan dan latar belakang sosial.
Melalui narasi yang dalam dan karakter yang kuat, Arek Teater berupaya memberikan refleksi tentang realitas sosial yang sering kali terabaikan.
Nofi mengatakan bahwa teater tidak menawarkan solusi instan, melainkan sebuah ruang untuk merenungkan dan memahami kerumitan cinta serta dampak psikologis yang ditimbulkan.
“Teater adalah medium untuk menafsirkan kehidupan dan memberi gambaran yang utuh tentang persoalan yang dihadapi manusia,” ujarnya, Minggu (28/10/2024).
Penonton tampak terhanyut dalam setiap adegan, merasakan emosi mendalam dari karakter yang diperankan. Dengan latar belakang kuat dan penggarapan artistik yang cermat, Grafito berhasil menyampaikan pesan yang menggugah pikiran dan perasaan.
Acara ini tidak hanya menampilkan bakat dan kreativitas Teater Arek Surabaya, tetapi juga memperkuat posisi seni pertunjukan sebagai alat refleksi sosial.
Melalui karya ini, penonton diajak untuk merenung dan berempati, serta menjaga nilai-nilai kemanusiaan di tengah perbedaan yang ada.
Pementasan Grafito ini menjadi salah satu highlight dalam Parade Teater Jawa Timur 2024. Sekaligus membuktikan bahwa seni pertunjukan masih memiliki daya tarik dan relevansi yang tinggi dalam menyampaikan isu-isu penting di masyarakat. [ipl/ted]