Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus meraih perolehan suara yang signifikan. Berdasarkan data real count KPU per 2 Maret 2024, suara PSI telah mencapai 2.390.480 atau 3,12 persen. Jamiluddin Ritonga, seorang pengamat komunikasi politik, mengungkapkan bahwa kenaikan suara PSI ini mengejutkan karena quick count dari lembaga survei sebelumnya menempatkan suara PSI di bawah 3 persen. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya penggelembungan suara yang mencurigakan.
Menurut Jamiluddin, ada rumor tentang operasi senyap yang mungkin dilakukan untuk meloloskan partai politik tertentu ke parlemen. Hal ini patut diwaspadai dan perlu ditelusuri apakah kenaikan signifikan suara PSI terkait dengan operasi senyap tersebut. Ia menekankan pentingnya peran Bawaslu dan KPU dalam mendeteksi dan mengantisipasi hal ini, karena adanya operasi senyap akan merugikan demokrasi dan mengkhianati suara rakyat.
Jika KPU dan Bawaslu tidak dapat menjelaskan atau mengatasi dugaan operasi senyap tersebut, maka kemungkinan masyarakat akan mempertanyakan legitimasi hasil Pemilu. Oleh karena itu, Jamiluddin berpendapat bahwa Bawaslu dan KPU sebaiknya dibubarkan jika tidak mampu menangani masalah tersebut.