Santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Aktif Selama Bulan Ramadhan
Selama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, santri pondok pesantren Lirboyo Kediri aktif dalam berbagai kegiatan ibadah dan rutinitas mengaji. Abdul Mujib, salah satu pengurus ponpes tersebut, menyatakan bahwa para santri mengisi bulan Ramadhan dengan intensitas mengaji dari pagi hingga malam hari dengan jargon ‘Selalu Ngaji’.
Abdul Mujib juga menjelaskan bahwa selain kegiatan mengaji yang dilakukan sepanjang hari, terdapat pula bimbingan khusus bagi santri yang masih kecil dan belum lancar membaca untuk persiapan pelajaran baru setelah Idul Fitri. Dia menambahkan bahwa hampir semua santri di Lirboyo mengaji, dengan materi kajian yang bervariasi sesuai tingkatan kemampuan masing-masing.
Pada agenda Nuzulul Quran, pihak ponpes tidak mengadakan peringatan besar-besaran, namun tetap melaksanakan kegiatan mengaji seperti biasa. Ponpes Lirboyo saat ini memiliki sekitar 45.000 santri putra putri dari pondok induk, pondok utama, dan pondok cabang, dengan sekitar 15.000 santri putra di pondok induknya.
Sejarah Ponpes Lirboyo Kediri sendiri dimulai ketika didirikan oleh KH Abdul Karim di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Pesantren salafiyah ini telah berdiri sejak tahun 1910 M dan berkembang menjadi pusat studi Islam yang juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, termasuk dalam peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Pesantren Lirboyo dikenal sebagai lembaga pendidikan yang mencetak generasi bangsa yang cerdas secara ruhani, intelektual, dan mampu menghadapi berbagai ilmu pengetahuan. Pesantren ini berhasil menggabungkan tradisi keislaman yang kaya dengan kemajuan zaman, melahirkan banyak tokoh agama dan sosial yang saleh.