Liputan6.com, Jakarta – Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran terus mendukung pertumbuhan bisnis kuliner di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Direktur Pemberdayaan Kawasan PPK Kemayoran, Yudi Sugara mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya strategis dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaku bisnis kuliner.
“Kami fokus pada pengembangan fasilitas dan penataan kawasan yang strategis. Tujuannya adalah agar para pelaku bisnis kuliner tumbuh dan berkembang dengan baik di Kemayoran,” kata Yudi seperti dikutip dari keterangan diterima, Senin (12/8/2024).
Sebagai pengelola kawasan, lanjut Yudi, PPK Kemayoran bertanggungjawab mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan infrastruktur. Tujuannya, guna mendukung kegiatan komersial, termasuk sektor kuliner.
Yudi meyakini, bisnis kuliner saat ini sedang berkembang seiring dengan peningkatan minat masyarakat terhadap kuliner yang beragam. Dia menyebut, trend tersebut didorong oleh kemajuan teknologi, seperti penggunaan aplikasi pemesanan makanan online yang memudahkan pelanggan.
Yudi membeberkan, mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Juni 2022, terdapat 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2020.
“Sebanyak 71,6 persen di antaranya berupa restoran atau rumah makan, 2,4 persen berupa katering, dan sisanya sekitar 26 persen masuk dalam kategori lainnya,” ungkap Yudi.
Yudi menyatakan, saat ini Jakarta menduduki peringkat pertama provinsi dengan jumlah usaha kuliner terbanyak, dengan total 5.159 usaha pada tahun 2020. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya hingga hampir 4 kali lipat dibandingkan Jawa Barat yang berada di posisi ke-2, dengan total 1.414 usaha pada tahun 2020.
“Kemayoran merupakan salah satu wilayah yang mengalami pertumbuhan signifikan dengan meningkatnya bisnis kuliner di Jakarta. Di tahun 2024 terdapat kurang lebih 10 bisnis kuliner baru yang hadir di Kemayoran seperti cafe, restoran maupun franchise,” beber Yudi.