More

    Daftar 10 Kelompok yang Rentan Tertular Mpox, Anda Termasuk?




    Jakarta, CNBC Indonesia Penyakit cacar monyet (Mpox) menjadi pusat perhatian dunia setelah sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa virus tersebut telah bermutasi lebih cepat dan ganas serta munculnya varian terbaru. Lantas, kelompok apa sajakah yang paling berisiko terjangkit Mpox?

    Mengutip dari laman resmi dan siaran radio Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), setidaknya ada 10 kelompok yang paling berisiko terjangkit penyakit zoonosis tersebut, yakni.

    1. Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL)

    2. Individu yang sering berganti pasangan seks

    3. Orang yang memiliki riwayat kontak dengan penderita Mpox dalam dua pekan terakhir

    4. Anak-anak, termasuk bayi baru lahir dan berusia di bawah lima tahun

    5. Tenaga kesehatan yang menangani pasien Mpox

    6. Petugas laboratorium pemeriksa spesimen Mpox

    7. Orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau imunitas rendah

    8. Lansia

    9. Ibu hamil dan menyusui

    10. Orang yang suka mengonsumsi daging hewan liar

    Dokter spesialis kulit dan kelamin, Ni Luh Putu Pitawati mengungkapkan bahwa saat ini, orang yang memiliki tingkat daya tahan tubuh yang belum sempurna hingga rendah, seperti bayi; anak di bawah lima tahun; ibu hamil dan menyusui; serta lansia menjadi kelompok yang berisiko tinggi tertular Mpox.

    Selain itu, dr. Ni Luh yang kini praktik di RSPI Prof. DR Sulianti Saroso itu juga menyebut, individu yang kerap mengonsumsi daging hewan liar juga berisiko terjangkit Mpox. Terlebih jika daging yang dimakan tidak dimasak hingga matang sempurna.

    “Kita, kan, tidak tahu apakah hewan itu aman dari virus. Sebab, virus ini, kan, juga awalnya berasal dari hewan liar,” kata dr. Ni Luh dalam siaran radio Kemenkes RI, dikutip Selasa (3/9/2024).

    Terbaru, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan vaksin Mpox kepada lima kelompok prioritas sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni LSL, individu yang sering berganti pasangan seks, orang yang memiliki riwayat kontak dengan penderita Mpox dalam dua pekan terakhir, tenaga kesehatan yang menangani pasien Mpox, dan petugas laboratorium pemeriksa spesimen Mpox.

    Sampai saat ini, anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin Mpox. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus Mpox akan diberikan [vaksin] untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus Mpox,” jelas dr. Prima.

    Sebelumnya, pada 14 Agustus 2024 lalu WHO mengumumkan keadaan darurat internasional terkait Mpox akibat lonjakan kasus varian terbaru Mpox, yakni Clade IB di Republik Demokratik Kongo dan penyebarannya ke negara-negara tetangga. Menurut organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu, Clade IB lebih cepat menyebar dan lebih dikhawatirkan karena memiliki potensi penularan yang lebih luas terhadap berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak.

    Melansir dari Reuters, ada tujuh negara yang telah melaporkan kasus varian baru Mpox, Clade IB, yakni Republik Demokratik Kongo, Swedia, Thailand, Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.

    (rns/rns)

    Saksikan video di bawah ini:

    Video: Daya Beli Melemah, Ekspansi Bisnis Skincare Pria Apa Kabar?





    Next Article



    WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global



    Source link