Prajogo Pangestu, yang memiliki nama asli Phang Djoen Phen, lahir pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Ia mulai karirnya pada tahun 1970 sebagai bagian dari perusahaan kayu milik Burhan Uray sebelum memutuskan untuk mendirikan bisnis sendiri. Prajogo mendirikan Barito Pacific Timber pada akhir 1970-an, yang kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan kayu terbesar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1993.
Perjalanan bisnis Prajogo terus berkembang dengan Barito Pacific yang kemudian beralih ke sektor petrokimia, energi, dan sumber daya alam lainnya. Pada tahun 2007, perusahaan ini berganti nama menjadi Barito Pacific untuk mencerminkan diversifikasi bisnisnya yang semakin meluas. Selain itu, Prajogo juga terlibat dalam sektor energi terbarukan melalui Barito Renewables Energy yang mengontrol Star Energy.
Dengan kekayaan bersih mencapai USD46,5 miliar pada Januari 2025, Prajogo Pangestu diakui sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan menempatkannya pada peringkat ke-31 dalam daftar miliarder dunia pada tahun yang sama. Tidak hanya berhasil di dunia bisnis, Prajogo juga dikenal sebagai sosok yang peduli melalui berbagai kegiatan filantropi. Menetap di Jakarta, ia hidup bersama keluarganya sambil terus mengembangkan bisnisnya yang beragam di sektor energi dan sumber daya alam.