Salah satu hal yang hampir tak terhindarkan dalam masakan adalah penggunaan garam sebagai penambah rasa. Namun, konsumsi garam berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, merenggut nyawa hingga 800.000 orang setiap tahunnya. Sebagai langkah untuk mengurangi risiko tersebut, Kementerian Kesehatan sedang mengembangkan kebijakan untuk membatasi konsumsi garam di masyarakat.
Tanda-tanda tubuh yang telah terpapar garam berlebih juga perlu diwaspadai. Beberapa gejala yang dapat muncul akibat garam berlebih, seperti perut kembung, tekanan darah tinggi, tubuh bengkak, sering merasa haus, peningkatan berat badan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, gangguan tidur, kelelahan, dan gangguan pencernaan. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, maka tubuh mungkin telah overdosis garam dan perlu diwaspadai.
Berbagai tanda yang disebutkan di atas adalah peringatan dari tubuh bahwa ada ketidakseimbangan dalam asupan garam yang masuk. Penting bagi kita untuk memantau konsumsi garam agar keseimbangan tubuh tetap terjaga. Langkah bijak bagi kita adalah membatasi konsumsi garam sehari-hari untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.