Bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki strategi untuk menjaga likuiditas dengan memperkuat Dana Pihak Ketiga (DPK). Direktur Operasional Bank Mandiri, Toni E.B. Subari, menekankan pentingnya pertumbuhan dana murah sebagai upaya memperkuat fondasi pendanaan pihak ketiga. Bank Mandiri terus meningkatkan CASA di segmen wholesale dan ritel untuk menjaga biaya dana tetap efisien. Selain itu, bank ini juga fokus pada ekosistem bisnis mulai dari nasabah wholesale hingga segmen consumer. Melalui program Euro Medium Term Note, Bank Mandiri menerbitkan Global Bond senilai US$800 juta untuk mendukung kecukupan likuiditas dan kebutuhan ekspansi kredit bisnis. Dana pihak ketiga Bank Mandiri mencapai Rp1.749 triliun pada Maret 2025, yang didorong oleh pertumbuhan deposito dan dana murah. Bank Mandiri optimis strateginya akan memastikan keberlanjutan likuiditas bank dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.