Kabar mengenai rencana pemangkasan kuota haji untuk jemaah Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan umat Muslim di Tanah Air. Hal ini memicu kekhawatiran akan adanya peningkatan jumlah orang yang akan menunggu giliran untuk melaksanakan ibadah haji. Isu ini muncul setelah adanya pertemuan antara Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi. Dalam pertemuan itu, mereka membahas evaluasi pelaksanaan haji hingga tahun 2025, serta persiapan untuk kick-off haji tahun 2026.
Saat pertemuan berlangsung, dibahas beberapa isu strategis termasuk ketidakpastian terkait kuota haji Indonesia untuk tahun mendatang. Hingga saat ini, Kementerian Haji Arab Saudi belum mengumumkan secara resmi kuota haji bagi Indonesia, hal ini disebabkan oleh situasi yang terjadi selama pelaksanaan haji tahun 2025. Menurut Gus Irfan, kuota haji Indonesia untuk tahun berikutnya biasanya ditetapkan setelah musim haji berakhir.
Dilaporkan juga adanya wacana pengurangan kuota haji hingga 50 persen oleh pihak Arab Saudi. Untuk itu, BP Haji sedang melakukan negosiasi dengan pihak berwenang di Saudi. Selain itu, Pemerintah Indonesia diminta untuk memperketat seleksi kesehatan jemaah haji, hal ini merupakan permintaan dari Arab Saudi. Mereka ingin memastikan bahwa jemaah yang berangkat adalah orang yang sehat dan mampu menjalani seluruh proses haji dengan baik, mengingat angka kematian jemaah haji Indonesia turut menjadi pertimbangan dalam pembatasan jemaah yang akan diterapkan.