Keseimbangan kehidupan kerja atau work life balance menjadi salah satu faktor penting dalam mencari pekerjaan. Dengan adanya keseimbangan antara waktu bekerja dan waktu pribadi, kualitas hidup seseorang dapat meningkat. Meskipun secara global, banyak negara telah mencapai budaya sosial di mana karier dan kesejahteraan pribadi diprioritaskan, Indonesia masih memiliki tantangan yang harus diatasi untuk mencapai tingkat ‘work life balance’ yang baik.
Pada tahun 2025, terdapat 10 negara yang dinilai memiliki keseimbangan kehidupan kerja terbaik menurut laporan Remote yang dilansir dari Gulf News. Selandia Baru memimpin daftar tersebut dengan skor indeks keseluruhan tertinggi, diikuti oleh Irlandia, Belgia, Jerman, dan Norwegia. Selandia Baru selain memiliki peringkat tinggi dalam keseimbangan kehidupan kerja, juga memiliki upah minimum kedua tertinggi dari semua negara dalam daftar tersebut.
Irlandia, sebagai negara terbaik kedua dalam keseimbangan kehidupan kerja, juga memiliki inisiatif besar dalam meningkatkan posisinya dengan mengeluarkan Undang-Undang Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Ketentuan Lain-lain pada tahun 2023. Belgia, yang menempati peringkat ketiga, telah memperkenalkan undang-undang ‘hak untuk memutuskan hubungan’ karyawan yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi tanpa takut dampak dari pekerjaan.
Di antara 10 besar, Denmark, Kanada, Australia, Spanyol, dan Finlandia juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang seimbang antara profesional dan pribadi. Denmark, misalnya, memiliki minggu kerja yang singkat dan sering kali bisnis tutup saat musim panas untuk berlibur. Kanada, sementara turun peringkat dari tahun sebelumnya, masih menjadi satu-satunya negara Amerika yang masuk dalam daftar 10 besar.
Dengan berbagai inisiatif dan kebijakan yang diambil oleh negara-negara ini, mereka berhasil memberikan keseimbangan kerja yang baik bagi warganya. Hal ini berdampak positif tidak hanya pada kehidupan karyawan, tetapi juga pada produktivitas dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Finl andia merupakan negara terakhir yang masuk dalam daftar 10 besar dengan fokus pada penitipan anak yang terjangkau dan mudah diakses. Mereka terus berusaha untuk memberikan keseimbangan antara masalah profesional dan pribadi agar warganya dapat hidup lebih baik.