Generasi muda, khususnya Gen Z, semakin memprioritaskan uang daripada hubungan percintaan. Studi terbaru menunjukkan bahwa 46% Gen Z lebih memilih stabilitas keuangan jangka panjang daripada urusan percintaan. Bahkan, hampir 1 dari 3 Gen Z menyatakan bahwa mereka akan menerima kembali mantan pasangan jika keuangannya mapan, menurut survei kencan dari layanan perjodohan Tawkify.
Menurut Brie Temple, CCO dan kepala aplikasi Tawkify, uang melambangkan rasa aman, kenyamanan, dan kebebasan. Menerima kembali mantan pasangan karena kekayaan tidak hanya tentang uang, tetapi juga tentang simbolisasi dari kekayaan tersebut, seperti rasa aman, ambisi, dan perasaan bahwa mereka telah meningkat sejak putus.
Survei yang dilakukan pada Juni 2025 terhadap 1.000 orang Amerika menunjukkan bahwa Generasi X paling berhati-hati dalam hal keuangan, dengan 52% lebih memilih uang daripada cinta. Sebaliknya, Generasi Milenial lebih fokus pada cinta, di mana sekitar 59% Milenial lebih memilih hubungan yang menarik daripada hubungan yang stabil secara finansial.
Meskipun demikian, sekitar 63% orang Amerika menyatakan bahwa mereka akan menikah karena cinta, meskipun berarti menghadapi tantangan finansial seumur hidup. Namun, 46% Gen Z menyatakan bahwa mereka tidak akan berkencan dengan seseorang yang menganggur, meskipun tertarik.
Para lajang masa kini, dari berbagai usia, tidak hanya memperhatikan pendapatan, tetapi juga kebiasaan belanja, tujuan menabung, dan kesiapan finansial jangka panjang. Damona Hoffman, pelatih kencan bersertifikat dan penulis “F the Fairy Tale: Rewrite the Dating Myths and Live Your Own Love Story,” menyampaikan bahwa pembicaraan tentang uang saat ini menjadi topik yang penting yang bisa membangun atau menghancurkan hubungan.