Home Berita Solusi Utang Proyek Kereta Cepat: Kolaborasi Danantara & KAI

Solusi Utang Proyek Kereta Cepat: Kolaborasi Danantara & KAI

0

Danantara tengah menjajaki penyelesaian masalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mencari solusi atas beban utang yang membelit Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Danantara, Dony Oskaria, mengonfirmasi bahwa proses penjajakan sedang berlangsung dan segera akan dirampungkan. Rencana memasukkan penyelesaian proyek Whoosh ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Danantara tahun ini juga telah diungkapkan. Pertemuan dengan pihak PT KAI sudah dilakukan dalam rangka mencari solusi bersama terkait proyek KCJB yang merupakan proyek strategis nasional (PSN).

Total biaya proyek KCJB mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp118,9 triliun, termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dolar AS. Sejak digarap pada 2016, proyek ini telah menjadi perhatian publik karena kompleksitas finansial. Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin menyarankan restrukturisasi proyek Whoosh untuk mengatasi masalah. Kerja sama dan koordinasi antara Danantara dan PT KAI diharapkan dapat menyelesaikan persoalan utang proyek KCIC dengan baik.

Sebagai langkah proaktif, Danantara berusaha mencari solusi terbaik untuk mengatasi beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sedang dihadapi. Dalam konteks ini, kerja sama antara pihak-pihak terkait menjadi kunci utama dalam menyelesaikan masalah tersebut. Dukungan dan partisipasi dari semua pihak terkait diharapkan dapat membawa hasil yang positif bagi kelancaran proyek tersebut. Bukan hanya sebagai masalah finansial semata, penyelesaian proyek KCJB juga memiliki dampak yang lebih luas terhadap perkembangan transportasi dan infrastruktur di Indonesia. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan proyek ini dapat diselesaikan dengan sukses dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Source link

Exit mobile version