Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menyetujui pinjaman sebesar 180 juta dolar AS untuk mendukung PT Geo Dipa Energi (Persero) dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia. Dana tersebut akan digunakan untuk konstruksi dan uji operasional dua unit pembangkit listrik panas bumi di Pulau Jawa, masing-masing berkapasitas 55 megawatt. Proyek ini bertujuan untuk menyuplai listrik beban dasar yang ramah lingkungan ke jaringan Jawa-Bali dan diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 550.000 ton CO2 per tahun.
Menurut Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, kerjasama dengan Geo Dipa akan membantu meningkatkan kapasitas panas bumi Indonesia dan mempercepat transisi menuju energi bersih. Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia dengan kapasitas terpasang yang signifikan, tetapi pengembangannya membutuhkan investasi besar, waktu proyek yang panjang, dan risiko eksplorasi yang tinggi.
Proyek ini tidak hanya fokus pada eksplorasi dan pembangkitan listrik, tetapi juga akan memperkuat kapasitas Geo Dipa dalam perencanaan, implementasi proyek, dan pengeboran. Sebelumnya, ADB telah memberikan tambahan pembiayaan berupa hibah senilai 10 juta dolar AS dari Dana Jepang untuk pemasangan teknologi canggih pada pembangkit listrik Patuha unit 2.
ADB, sebagai bank pembangunan multilateral, berkomitmen untuk mendukung proyek energi terbarukan di Indonesia dan negara anggota lainnya di Asia dan Pasifik. Melalui investasi ini, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi panas bumi secara maksimal dan mencapai target energi bersih yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.

