More

    Sony Karsono Motivasi Pegiat Literasi Gresik di Kampung Kemasan

    Gresik (beritajatim.com) – Sastrawan kenamaan, Sony Karsono, sukses membakar semangat para pegiat literasi di Kota Gresik. Dalam sebuah workshop penulisan fiksi dan non-fiksi yang digelar di Kampung Kemasan, Kelurahan Pekelingan, Sabtu (3/8/2024), Sony Karsono berbagi pengalaman dan inspirasinya.

    Kampung Kemasan, dengan bangunan-bangunan kuno dan atmosfer uniknya, menjadi latar yang pas untuk kegiatan literasi ini. “Kampung Kemasan punya energi yang sangat kuat untuk berkarya,” ujar Sony Karsono. Ia melihat potensi besar dari kampung heritage ini untuk melahirkan karya-karya kreatif.

    Penulis “Sentimentalisme Calon Mayat” ini mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi untuk menulis sejak masa mudanya di Surabaya. Pengalaman itu, menurutnya, serupa dengan energi yang dirasakannya di Kampung Kemasan. “Saya yakin anak muda Gresik punya potensi besar untuk berkarya, baik itu lewat musik, seni, atau tulisan,” imbuhnya.

    Bagi Sony Karsono, Gresik adalah kota dengan sejarah yang kaya. Ia sempat berinteraksi dengan para pelaku sastra dan budaya Gresik seperti Lenon Mahali, Masmundari, dan Mardi Luhung di awal tahun 1990-an. Karya puisi Mardi Luhung, “Bapakku Telah Pergi”, bahkan menjadi salah satu inspirasinya.

    “Gresik banyak berubah, tapi potensi untuk berkarya tetap ada,” kata Sony Karsono. Ia menyoroti potensi sejarah, arsitektur, dan perubahan sosial di Gresik sebagai bahan penulisan yang menarik.

    Di akhir workshop, Sony Karsono memberikan pesan kepada para peserta, terutama generasi muda. Ia mendorong mereka untuk terus mengeksplorasi potensi yang ada di Gresik dan memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung kreativitas mereka. [dny/beq]

    Source link