WSJ melaporkan bahwa potensi serangan diketahui dengan pergerakan sistem rudal. Realitas ini mengindikasikan serangan bisa jadi dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Sejak akhir pekan lalu, para pejabat AS mengatakan mereka telah mengamati Iran memindahkan peluncur rudal dan melakukan latihan militer.
Para pejabat tinggi AS berupaya menyerukan kepada Teheran untuk menghindari eskalasi konflik.
Mereka juga mencari dukungan negara-negara Arab mengenai masalah ini, kata WSF dalam laporannya.
Gedung Putih pun dilaporkan khawatir bahwa serangan Iran yang diperkirakan akan terjadi itu mungkin disertai dengan serangan dari gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah.
Sebelumnya pada Senin (5/8) malam, suara ledakan dilaporkan terdengar di kota Isfahan di wilayah tengah Iran.
Suara-suara ledakan itu terkait dengan latihan militer yang dilakukan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), kata Wakil Gubernur Isfahan Mohammad Reza Jannesar.
Pekan lalu, Israel telah melakukan pembunuhan ganda terhadap pemimpin Hizbullah dan Hamas di Beirut dan Teheran.
Sebagai tanggapan, Iran dan Hizbullah diperkirakan akan melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Menteri Iran: Israel dapat lampu hijau dari AS untuk bunuh Haniyeh
Baca juga: Presiden Iran: Penjajah akan menyesal telah bunuh pemimpin Hamas
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024