Perayaan Cap Go Meh digelar meriah di Taman Surya Balai Kota Surabaya pada Rabu malam. Ribuan warga Tionghoa memenuhi taman dengan busana merah, simbol keberuntungan mereka. Acara tersebut menampilkan berbagai pertunjukan menarik seperti kesenian musik, barongsai, dan tari api. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan pentingnya perayaan Cap Go Meh sebagai representasi kerukunan dan keberagaman di Surabaya.
Dalam sambutannya, Eri menekankan pentingnya menjaga persatuan tanpa memandang perbedaan suku dan agama. Hermawan Santoso, Ketua Umum Yayasan Bhakti Persatuan, mengatakan bahwa perayaan Cap Go Meh juga merupakan puncak dari perayaan Hari Raya Imlek. Dalam perayaan Imlek tahun Ular Kayu ini, dia berharap Cap Go Meh dapat memperkuat persaudaraan antar etnis dan budaya di Surabaya.
Cap Go Meh bukan sekadar perayaan di Surabaya, melainkan juga simbol kebersamaan di tengah masyarakat yang beragam. Acara tersebut merupakan bentuk nyata dari kebersamaan antar etnis, suku, dan budaya yang berlangsung dalam tradisi hidup masyarakat. Momen perayaan ini tidak hanya meriah, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan di tengah keragaman yang ada.