More

    Kewajiban Puasa Ramadhan: Dalil-dalil dan Hal yang Dilarang

    Puasa Ramadan, sebagai kewajiban bagi umat Islam di seluruh dunia tidaklah sekedar menahan lapar dan haus. Hal ini merupakan salah satu Latihan untuk meningkatkan kesabaran dan membersihkan diri dari dosa. Namun, terkadang kesadaran akan pentingnya puasa ini sering diabaikan. Allah SWT dalam hadits Qudsi berfirman: “Setiap amalan anak Adam adalah miliknya, kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Allah SWT juga berfirman pada surah Al-Baqarah ayat 183: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Artinya: “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. (Berpuasa) agar kamu bertakwa.”

    Hal yang Dilarang

    Namun demikian, saat menjalankan puasa Ramadan, penting untuk menjauhi perbuatan yang dapat mengurangi pahala. Berdasarkan data yang dirangkum beritajatim.com Jumat (8/3/2024) berikut beberapa perbuatan yang dapat mengurangi pahala saat berpuasa antara lain:

    1. Melakukan Kesyirikan
    Kesyirikan atau menyekutukan Allah SWT dengan yang lain, adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Percaya pada ramalan atau hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama merupakan contoh kesyirikan yang dapat mengurangi pahala puasa seseorang. Allah SWT berfirman pada surah Az-Zumar ayat 65: لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ “Jika engkau (wahai Muhammad) berbuat kesyirikan, maka akan gugur seluruh amalanmu dan engkau benar-benar akan termasuk orang yang merugi.”

    Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menjaga kemurnian ibadah selama bulan Ramadan. Tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga kebersihan hati dari segala bentuk kesalahan syirik.

    2. Bermaksiat kepada Allah
    Meskipun maksiat tidak membatalkan puasa, namun perbuatan tersebut dapat membuat seseorang kehilangan pahala yang sempurna. Sangat penting untuk menjaga diri dari segala macam kemaksiatan selama bulan Ramadan, agar pahala puasa sempurna. Sebagaimana hadis dibawah ini: رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ وَرُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرُ “Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja. Betapa banyak pula yang melakukan shalat malam, hanya begadang di malam hari.”

    3. Perkataan Dusta
    Perkataan dusta seringkali dianggap sepele dan menjadi hal umrah. Namun tahukah bahwa berdusta merupakan salah satu hal yang dapat mengurangi pahala puasa. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis dibawah ini: مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

    Perlu diperhatikan bahwa menjaga lisan dari dusta merupakan bagian penting yang tidak boleh diabaikan. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk berlaku jujur dan berkata benar dalam segala hal, terutama saat menjalani ibadah puasa.

    Dengan demikian, marilah kita berupaya untuk tidak menjalankan puasa secara fisik, tetapi juga secara spiritual. Mari tingkatkan kualitas ibadah dengan menjauhi kemaksiatan dan melaksanakan ibadah dengan kesungguhan dan ketaatan yang tulus kepada Allah SWT. [ian]

    Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks.

    Source link