Jakarta, CNBC Indonesia – Menjalani ibadah puasa biasanya menjadi tantangan tersendiri bagi para penderita asam lambung yang parah atau GERD. Sebab, pada hari biasa, penderita GERD tidak boleh telat makan jika tidak ingin penyakitnya kambuh.
Maka dari itu, tidak heran jika sejumlah orang menganggap bahwa penderita GERD tidak boleh berpuasa demi menghindari risiko kambuh. Namun, sebagian besar juga menganggap bahwa GERD bisa disembuhkan berkat berpuasa. Seperti apa faktanya?
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa puasa memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk memperbaiki sistem pencernaan. Dokter spesialis penyakit dalam konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Aru Ariadno Sp.PD KGEH mengungkapkan bahwa puasa Ramadan dapat membantu proses penyembuhan GERD. Ini karena puasa melatih kita untuk menjaga pikiran, yang faktanya memiliki kaitan erat dengan penyakit gangguan asam lambung.
“Sebagian besar penyebab gangguan asam adalah gangguan pikiran atau dispepsia fungsional. Tidak ditemukannya adanya kelainan organik,” kata dr. Aru kepada CNBC Indonesia, Senin (4/3/2024).
“Jadi dengan berpuasa, kita melatih otak dan pikiran untuk menjadi lebih baik dan lebih bisa menahan diri sehingga biasanya sakit asam lambung akan berkurang bahkan sembuh,” imbuhnya.
Dengan demikian, dr. Aru mengimbau umat Muslim yang memiliki riwayat penyakit GERD untuk tetap berpuasa. Namun, ia juga menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalankan ibadah wajib bagi umat Islam ini.
“Panduan Sahur dan Berbuka Puasa Bagi Pengidap GERD”
Dalam kesempatan yang sama, dr. Aru juga menyarankan para penderita GERD untuk merencanakan jenis-jenis diet yang akan diterapkan selama bulan Ramadan, termasuk menghindari makanan atau minuman tertentu.
“Tidak ada asupan khusus yang dibutuhkan penderita GERD selama berpuasa, tetapi yang penting makan sahur yang cukup dan hindari kopi, terlalu pedas, ketan, dan tape saat sahur,” jelas dr. Aru.
“Usahakan diet tinggi serat saat sahur. Saat berbuka hindari ‘balas dendam’. Cukup berbuka dengan yang manis (makanan atau minuman) dan jangan terlalu banyak. Hindari asam, terlalu pedas, soda, dan kopi,” imbuhnya.
Menurut dr. Aru, asupan yang ideal bagi para penderita GERD agar dapat nyaman melaksanakan ibadah puasa Ramadan adalah sahur dengan makanan berserat tinggi, mengandung cukup protein, dan menghindari karbohidrat tinggi. Tidak hanya sahur, menu saat berbuka puasa pun juga harus diperhatikan.
“Saat berbuka puasa, mulailah dengan yang manis, seperti kurma atau teh manis. Jangan langsung makan besar karena bagi penderita asam lambung, perut bisa begah dan terganggu akibat mendadak dapat asupan yang banyak,” papar dr. Aru.
“Setelah salat Magrib baru mulai makan besar dan usahakan tidur setelah dua jam sehabis makan besar,” imbuhnya.
Berikut daftar makanan yang perlu dihindari oleh penderita GERD selama berpuasa Ramadan menurut dr. Aru:
1. Makanan Pedas
2. Makanan Asam
3. Makanan bersantan
4. Kopi
5. Ketan
6. Tape
7. Soda
(Artikel Selanjutnya: 9 Cara Redakan Asam Lambung/GERD Tanpa Obat dari Ahli Harvard)
(hsy/hsy)