Polres Metro Jakarta Pusat menurunkan 3.929 personel gabungan dalam rangka mengamankan unjuk rasa elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa.
“Kami melibatkan sejumlah 3.929 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan Instansi terkait,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Susatyo menjelaskan personel gabungan tersebut nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar DPR/MPR RI.
Sementara itu, penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR/MPR RI bersifat situasional. Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
“Kita lihat nanti jumlah pengunjuk rasa, bila nanti di depan DPR/MPR RI cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari Jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi,” ujar Susatyo.
Susatyo juga menegaskan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan aksi tersebut untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negosiasi serta pelayanan yang humanis.
“Kami mengimbau kepada para koordinator lapangan dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis, dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di depan Gedung DPR/MPR RI,” kata Susatyo.
Terakhir, Susatyo juga menyampaikan dengan persiapan dan kesiapan pengamanan yang sudah dilakukan, ia mengimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi unjuk rasa dapat berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024