More

    Tiga Masjid yang Mengikuti Satu Falsafah

    Sunan Ampel merupakan salah satu tokoh berpengaruh dalam Islamisasi Nusantara, terutama di Kota Surabaya. Ia mendapat tanah perdikan dari Brawijaya V, suami dari bibi Sunan Ampel. Sunan Ampel dikenal sebagai sosok yang menggunakan pendekatan dialogis dan keterbukaan terhadap budaya lokal dalam proses dakwahnya.

    Selain itu, Sunan Ampel juga sering mengajarkan perbaikan etika kepada masyarakat. Salah satu bangunan yang didirikannya adalah Masjid Rahmat Kembang Kuning di kawasan Kembang Kuning, Kota Surabaya. Bangunan tersebut awalnya berbentuk gubuk sederhana, namun kemudian menjadi tempat ibadah yang ramai oleh jemaah.

    Di Ampeldenta, Sunan Ampel juga mendirikan Masjid Sunan Ampel dan pesantren yang menjadi ikonik. Konstruksi masjid ini terdiri dari 16 tiang saka kayu jati yang tinggi, dengan pintu masuk sebanyak 48 dan adanya sumur di dalamnya. Selain itu, masih terdapat Masjid Jami’ Peneleh yang diyakini dibangun oleh Sunan Ampel pada tahun 1430 M.

    Selain meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah, Sunan Ampel juga mengajarkan falsafah “Molimo” atau “Moh Limo” yang berarti “Menolak Lima Keburukan”. Falsafah ini mengandung lima pantangan, yaitu tidak berjudi, tidak mabuk, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotika, dan tidak berzina.

    Dengan peran pentingnya dalam Islamisasi Nusantara dan warisan yang ditinggalkan, Sunan Ampel tetap dikenang sebagai tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di wilayah Nusantara.

    Source link