Tari Seblang Olehsari, sebuah warisan budaya yang berasal dari Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, menampilkan pertunjukan mistis yang menarik perhatian banyak orang. Salah satu unsur yang membuat pertunjukan ini unik adalah omprog, hiasan kepala yang dikenakan oleh para penari wanita.
Konon, dalam pertunjukan ini, para penari wanita menari secara tidak sadar karena dirasuki arwah leluhur yang berlenggak-lenggok dengan hiasan kepala ronce-ronce hijau dan sesekali melemparkan selendang untuk mengundang penonton ikut menari bersama. Tari Seblang Olehsari bukan hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga menyimpan nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Setiap tahun, selama tujuh hari berturut-turut di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri, masyarakat desa menggelar pertunjukan ini dengan tujuan membersihkan desa dan menolak segala bala yang mungkin akan menimpa mereka. Omprog Olehsari dibuat dengan teliti menggunakan dedaunan dan bunga-bungaan dari desa, seperti daun pisang, daun nangka, pucuk daun pinang, daun nanas, daun jambu, bunga sepatu, kamboja, melati, kantil, dan lainnya.
Proses pembuatan omprog dimulai dengan pembentukan kerangka mahkota dari bilah bambu yang dihaluskan dan dilengkungkan. Rambut palsu yang menyerupai rambut manusia terbuat dari daun pisang yang dirobek-robek kecil dan ditempelkan berlapis-lapis. Omprog juga dihiasi dengan bunga-bungaan seperti bunga sepatu dan kamboja, menciptakan harmoni visual yang memukau.
Dengan viralnya pertunjukan Tari Seblang Olehsari di media sosial, semakin banyak orang dari berbagai kalangan yang memberikan apresiasi, bahkan di luar batas geografis desa asalnya. Namun, di tengah sorotan gemerlap media sosial, penting untuk tetap menjaga nilai-nilai dan keaslian tradisi ini, termasuk keindahan omprog yang menjadi salah satu ikon dari pertunjukan yang memukau hati dan mata.