More

    Mengapa Gen X Lebih Ngenes daripada Gen Z: Sebuah Analisis

    Generasi Z sering mengeluh tentang media sosial, Millennials tentang membeli rumah, dan Baby Boomers tentang pensiun. Namun, Generasi X, yang lahir antara tahun 1965 dan 1980, sering diabaikan. Mereka tidak dibahas di media sosial, berita, atau meme, dan banyak dari mereka bahkan tidak menyadari generasi mana yang mereka masuki. Meskipun terlupakan, Generasi X dianggap sebagai generasi yang paling berjuang. Sebuah survei global baru-baru ini menunjukkan bahwa Generasi X adalah yang paling tidak bahagia, kemungkinan karena usia mereka yang sekitar 50 tahun yang seringkali diwarnai oleh penurunan kepuasan hidup dan beban hidup yang berat.

    Generasi X terjebak dalam “putaran-U” kehidupan, di mana mereka bahagia saat muda dan tua, tetapi merasa sengsara di usia paruh baya. Mereka sering harus merawat anak-anak dan orang tua lanjut usia, yang menambah beban finansial dan waktu mereka. Di berbagai negara, Generasi X mengalokasikan lebih banyak dana untuk merawat orang di bawah 18 tahun atau di atas 65 tahun dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, generasi ini harus menghadapi situasi yang sulit, terutama setelah krisis keuangan global tahun 2007-2009 menyebabkan lesunya pasar tenaga kerja di usia mereka.

    Tidak seperti generasi sebelumnya, Generasi X gagal mengumpulkan kekayaan di usia 30-an dan 40-an mereka. Ketika banyak Baby Boomers mendapatkan keuntungan dari pasar saham global yang berkembang pesat pada tahun 1980-an, Generasi X justru mengalami stagnasi atau penurunan pendapatan. Di sisi lain, Generasi Milenial yang kini berada di usia 30-an telah menikmati pertumbuhan pasar yang kuat. Namun, saat Generasi X berharap meraih keuntungan, pasar saham sedang mengalami perlambatan. Hal ini membuat Generasi X dianggap sebagai generasi paling menderita secara finansial di tengah gejolak ekonomi global. Kesimpulan ini memperjelas mengapa Generasi X seringkali merasa diabaikan dalam perbincangan tentang generasi dan belum mendapatkan perhatian yang seharusnya.

    Source link