OpenAI, sebuah perusahaan teknologi AI yang dipimpin oleh pendiri dan CEO Sam Altman dari Amerika Serikat, berambisi menjadikan ChatGPT sebagai asisten super AI yang sangat memahami pengguna. Melalui dokumen strategi internal berjudul ‘ChatGPT: Strategi H1 2025’, OpenAI merencanakan pengembangan ChatGPT sebagai solusi antarmuka internet yang lebih canggih. Proses penemuan hukum dan uji coba antimonopoli Google dengan Departemen Kehakiman juga memberikan gambaran menarik tentang masa depan ChatGPT. Meskipun disunting di beberapa bagian, dokumen tersebut mengungkapkan ambisi OpenAI untuk membuat ChatGPT lebih dari sekadar chatbot cerdas. OpenAI berencana untuk mengembangkan ChatGPT menjadi asisten super dengan kemampuan untuk memahami pengguna dan membantu dalam berbagai tugas. Waktu yang tepat untuk mewujudkan hal ini adalah pada paruh pertama tahun 2025, karena model AI seperti ChatGPT 02 dan 03 sudah cukup cerdas untuk menjalankan tugas dengan handal. Dengan perkembangan teknologi, ChatGPT memiliki potensi untuk menjadi asisten super yang cerdas dan canggih.Ini_ tentang CtagGPT: ChatGPT, singkatan dari Chat Generative Pretrained Transformer, adalah bot obrolan AI berupa model bahasa generatif yang menggunakan teknik pembelajaran terarah dan penguatan. Diluncurkan pada 30 November 2022, ChatGPT menggunakan model bahasa GPT-3.5 dan GPT-4 dan mampu digunakan untuk berbagai tujuan, seperti membuat obrolan otomatis, membantu dalam pembuatan konten, atau penerjemahan bahasa. Meskipun memiliki kekurangan akurasi faktual yang bervariasi, ChatGPT cepat menarik perhatian dengan respons dan jawaban yang detail. Setelah peluncurannya, valuasi OpenAI melonjak menjadi US$29 miliar pada tahun 2023. Saat ini, ChatGPT menjadi model bahasa AI yang mampu berinteraksi dengan pengguna dalam berbagai konteks.