Sebuah video viral di media sosial. Ini terkait seorang turis merusak pohon sakura di Jepang, akhir pekan kemarin. Hal itu lantas menjadi viral. Sang turis diduga dari Indonesia, karena bahasa yang digunakan.
Saat dilihat CNBC Indonesia, Senin (15/4/2024), awalnya video itu memperlihatkan sekumpulan orang dengan celetukan mirip bahasa Indonesia tengah menikmati bunga sakura yang mekar. Adapun, seorang pria paruh baya di kelompok tersebut terlihat menggoyangkan ranting pohon agar bunga sakura berguguran. “Udah?” tanya seseorang yang disambut gelak tawa yang lain sebagaimana terlihat dalam potongan video. “Jatuh,” katanya setelah dahan yang ditarik dan digoyangkan jatuh.
Video tersebut kemudian diunggah ke grup komunitas pencari tips pelesiran ke Jepang pada 11 April 2024. Pengunggah menyebut kejadian itu terjadi di kota Nara, dua hari sebelumnya atau sekitar 9 April 2024. Tak berselang lama, video tersebut mendapat respon negatif netizen. Sebagian pihak menilai tindakan tersebut merusak alam dan sebaiknya mereka yang ada di video tersebut dilarang ke Jepang. “Bahasa apa yang digunakan mereka?” kata seorang netizen di unggahan tersebut. “Saya bertanya kepada mereka dan orang itu menjawab Indonesia. Saya terdiam ketika melihat mereka melakukannya,” balas pengunggah menanggapi pertanyaan tersebut.
Sebagaimana diketahui, bunga sakura yang bermekaran di Jepang saat musim semi menjadi momentum yang dicari banyak turis. Bahkan orang Jepang memiliki tradisi hanami atau ohanami yakni tradisi menikmati bunga sakura. Namun demikian, menikmati bunga sakura tidak bisa sembarangan. Setidaknya terdapat sejumlah etiket yang perlu menjadi perhatian bersama.