More

    Fenomena Embun Upas Hiasi di Ranupani Lumajang, Musim Kemarau?

    Lumajang (beritajatim.com) – Fenomena embun upas atau frost menghiasi kawasan Ranupani, Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur.

    Momen ini diabadikan oleh konten kreator Instagram @anabilfaizin dan Facebook, menarik perhatian dan rasa penasaran masyarakat Lumajang.

    Menurut Hendra, Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), embun upas merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di kawasan TNBTS saat musim kemarau, seperti saat ini yang mulai bertransisi dari musim hujan.

    “Fenomena embun upas atau frost ini biasa ditemui di kawasan TNBTS, terutama saat musim kemarau seperti sekarang,” ungkap Hendra, Minggu (23/6/2024).

    Embun upas pertama kali muncul sejak Kamis (20/6/2024) lalu pada pagi hari dan kemungkinan masih akan terlihat selama beberapa waktu ke depan.

    Fenomena tanaman berselimut embun upas ini tak hanya terlihat di Ranupani, tetapi juga di seluruh kawasan TNBTS seperti Bromo dan Ranu Regulo.

    Jika sehari sebelumnya kondisi matahari cenderung panas dan terik, lalu suhu malam hari yang hampir mencapai titik beku. Maka dapat dipastikan esok harinya embun upas bakal muncul di pagi hari.

    “Munculnya embun upas dapat ditandai dengan terik matahari yang cukup panas sehari sebelumnya, dan malam hari yang dinginnya hampir di titik beku,” papar Hendra.

    Penyebab munculnya embun upas adalah udara dingin akibat angin muson timur yang berhembus dari benua Australia.

    Embun upas hanya muncul saat suhu dingin antara 5-9 derajat Celsius dan hanya dijumpai pada pagi hari, terutama matahari belum terbit sempurna. Namun, seiring waktu bersamaan dengan posisi matahari semakin tinggi, keberadaan embun upas akan juga hilang.

    “Embun upas muncul karena angin muson timur yang membawa udara dingin berhembus ke sini. Embun upas hanya bisa dilihat ketika pagi hari, serta udara dingin dengan suhu 5-9 derajat,” jelas Hendra. [dav/aje]

    Source link